Tuesday, December 30, 2025
Google search engine
HomeSportKONI IOC FIFA PBSI ETCKRI SIM-367 ; Teguhkan Komitmen TNI AL dalam Misi Perdamaian Dunia

KRI SIM-367 ; Teguhkan Komitmen TNI AL dalam Misi Perdamaian Dunia

KRI Sultan Iskandar Muda-367 (KRI SIM-367) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam misi perdamaian dunia yang dipimpinnya.

Kali ini, dalam rangka memperkuat peran aktif TNI Angkatan Laut (AL) dalam misi penjagaan perdamaian PBB, KRI SIM-367, sebagai bagian dari Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, berhasil menyelenggarakan Latihan Winch (Winchex) dan Evakuasi Medis (Medevac) bersama Angkatan Udara Lebanon (LAF-AF) di Perairan Mediterania, Lebanon, pada hari Selasa, 23 Desember 2025 lalu.

Latihan ini tidak hanya menunjukkan kapabilitas TNI AL dalam hal pengoperasian kapal perang di wilayah internasional, tetapi juga menggambarkan kolaborasi erat antara militer Indonesia dan Lebanon dalam menciptakan perdamaian yang lebih kokoh di kawasan Timur Tengah.

Adapun misi ini adalah bagian dari mandat yang diemban oleh unsur MTF (Maritime Task Force) UNIFIL, yang bertujuan untuk memberikan pelatihan, dukungan, dan penguatan kapasitas kepada Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di Lebanon serta kawasan sekitarnya.

Latihan Winch dan Medevac: Kolaborasi Canggih dalam Operasi Laut

Latihan Winch dan Medevac yang digelar di perairan Mediterania ini menguji kemampuan koordinasi antarangkatan dan antarinstansi yang berbeda.

Dalam latihan ini, helikopter Bell AB 212 dari 5th Squadron LAF Air Force dengan call sign “Phoenix” dan KRI SIM-367 melakukan manuver di helideck KRI SIM-367 untuk melakukan operasi Winch (penurunan dan pengangkatan logistik serta personel) maupun Evakuasi Medis (Medevac).

Metode Winch ini sangat penting dalam konteks operasi maritim, khususnya di wilayah laut yang luas seperti perairan Mediterania.

Karena keterbatasan akses ke daratan, penggunaan helikopter untuk mengirimkan logistik atau melakukan evakuasi medis dengan cara menurunkan atau mengangkat korban tanpa harus mendarat di permukaan laut adalah solusi efektif yang dapat menghemat waktu dan menyelamatkan nyawa.

See also  Mobile Marketing is Said to Be the Future of E-Commerce

Sementara itu, helikopter AS 565 MBe Panther HS-1306 dengan callsign “Garuda”, yang diawaki oleh Capt. Pilot Kapten Laut (P) Ardy A. Paath dan Copilot Kapten Laut (P/W) Andi Q. Wetuffahati, turut berpartisipasi dalam latihan ini dengan melaksanakan misi Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR) serta dokumentasi (Photex).

Dengan kehadiran helikopter ini, latihan menjadi lebih efektif dalam memberikan gambaran yang jelas terkait operasional di lapangan dan dokumentasi yang menjadi referensi berharga dalam pelaksanaan misi.

Peran KRI SIM-367 dalam Misi Perdamaian Dunia

Komandan KRI SIM-367 sekaligus Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL, Letkol Laut (P) Anugerah Annarullah, menyampaikan bahwa latihan ini adalah bagian dari pelaksanaan mandat yang diberikan oleh Dewan Keamanan PBB kepada pasukan perdamaian internasional, termasuk TNI dalam misi UNIFIL.

“TNI memiliki peran strategis dalam memberikan pelatihan dan penguatan kapasitas bagi pasukan penjaga perdamaian internasional. Dalam latihan ini, kami tidak hanya melatih kemampuan teknis, tetapi juga mempererat hubungan bilateral antara TNI AL dan LAF,” ungkapnya.

Latihan ini juga merupakan simbol keberlanjutan hubungan yang terjalin antara Indonesia dan Lebanon melalui TNI AL yang telah dimulai sejak misi pertama Indonesia di Lebanon pada tahun 2009.

Penunjukan KRI SIM-367 untuk memimpin kegiatan ini, lanjutnya, adalah bukti nyata bahwa dunia internasional memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap profesionalisme TNI, khususnya dalam bidang operasi maritim dan misi penjagaan perdamaian.

Mengimplementasikan Visi Panglima TNI “PRIMA”

Keberhasilan KRI SIM-367 dalam menjalankan misi perdamaian ini tidak lepas dari komitmen tinggi TNI dalam menjadikan angkatan bersenjata Indonesia sebagai kekuatan yang profesional dan terpercaya di kancah internasional.

Hal ini sejalan dengan visi Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, yang menekankan pentingnya profesionalisme dalam setiap tugas yang diemban.

See also  Beltim Jaga Kearifan Lokal ; Nilai-Nilai di Balik Lomba Begura & Milut

Konsep “PRIMA” yang diterapkan TNI, yaitu Profesional, Modern, dan Terpercaya, tercermin dalam setiap langkah yang diambil oleh KRI SIM-367 dan seluruh unsur TNI yang terlibat dalam misi ini.

Panglima TNI, melalui berbagai program pelatihan, juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan serta pembaruan teknologi dalam menghadapi tantangan global. TNI harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi militer dan metode operasi yang lebih modern dan efisien.

Salah satu contoh konkret adalah pelaksanaan Latihan Winch dan Medevac yang mengandalkan teknologi canggih serta koordinasi lintas sektoral yang melibatkan berbagai unsur Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan pihak terkait lainnya.

Penguatan Hubungan Bilateral Indonesia dan Lebanon

Latihan bersama ini juga mencerminkan hubungan bilateral yang erat antara Indonesia dan Lebanon, yang telah terjalin sejak Indonesia mulai mengirimkan pasukannya untuk bergabung dalam misi UNIFIL pada tahun 2006.

Kolaborasi antara TNI AL dan LAF tidak hanya terbatas pada latihan militer, tetapi juga mencakup berbagai aspek seperti pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola misi perdamaian internasional.

Hubungan ini semakin kuat seiring dengan keberhasilan Indonesia dalam memberikan kontribusi positif bagi stabilitas kawasan Timur Tengah.

Keberhasilan Indonesia dalam menjaga perdamaian dan membantu proses rekonsiliasi di Lebanon memberikan dampak positif yang besar bagi reputasi Indonesia di mata dunia, terutama di kalangan negara-negara yang terlibat dalam misi-misi penjaga perdamaian PBB.

Apresiasi dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal)

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana Dr. Muhammad Ali, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap prestasi yang diraih oleh Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL.

Dalam sambutannya, Laksamana Muhammad Ali menekankan pentingnya misi-misi perdamaian internasional bagi TNI AL sebagai bagian dari upaya diplomasi militer yang mendukung tercapainya tujuan bangsa Indonesia di dunia internasional.

See also  Radio Air Time Marketing: A New Strategy for the Economy

“Seluruh prajurit Jalasena yang menjalankan misi perdamaian dunia harus selalu memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang dipercayakan kepada mereka. Kita tidak hanya membawa nama baik TNI AL, tetapi juga bangsa Indonesia,” ujar Kasal.

Lebih lanjut, Kasal berharap agar prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh prajurit TNI untuk terus menjaga semangat juang dan berinovasi dalam setiap kesempatan, sehingga TNI AL dapat terus diakui sebagai kekuatan profesional di tingkat global.

TNI AL: Menjaga Keamanan dan Perdamaian Dunia

Prestasi KRI SIM-367 dalam menjalankan Latihan Winch dan Medevac ini merupakan contoh nyata dari peran penting yang dimainkan oleh TNI AL dalam menjaga perdamaian dunia.

Dengan keberhasilan ini, TNI AL menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk terus memberikan kontribusi positif dalam memelihara keamanan dan stabilitas global.

Dalam era globalisasi ini, tantangan dalam menjaga perdamaian semakin kompleks.

Namun, dengan komitmen, profesionalisme, dan kerja sama internasional yang erat, TNI AL telah membuktikan bahwa mereka dapat menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan aman.

Ke depan, TNI AL akan terus berperan aktif dalam berbagai misi internasional, membawa nama baik bangsa Indonesia, serta berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis dan sejahtera. | BabelEkspress.Com | */Redaksi | *** |

RELATED ARTICLES

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments